Dingin disini, dingin disana - Puisi
Detak jam dinding menggoda malam
Dingin mencekam tak pandai bercengkrama
Tak sedikit menoleh mencurah kehangatan
Seperti tong kosong tak mau berbagi nyaring
Dingin mencekam tak pandai bercengkrama
Tak sedikit menoleh mencurah kehangatan
Seperti tong kosong tak mau berbagi nyaring
Semua gelisah mencari posisi terelok
Berburu hangat di ubin yang selapis tikar
Pertama menginjak kaki ditanah asing
Menggigil kaku cemas akan malam
Baca Juga: Menghasilkan uang melalui internet dengan Google Adsense
Dingin begitu senyap
Jiwa-jiwa yang belajar merangkai takdir
Di pingit dalam kerumunan berjuta isi kepala
Bukan pikiran yang teratur dan terpahami
Yang ada tetap gelisah
Karena malam ini tak seindah malam disana
Malam kelahiran, walau diatapi jerami
Tetap sejuk, walau ditusuk oleh dengki
Tetap berbinar
Rindu dibawa pulang
Tiga jam disini membuatku ingin beranjak
Berangkat ke tanah buruk tempat lahir
Ya, walau dekil, disana aku disapih
Di timang lembut di udara kerontang
Tapi tetap itu tanahku tempat mendekil
Aku senang pada malam
Tafakur, mencela diri
Bertuah mengadili.
Menganggap ini hanya debu yang lenyap diterpa hujan
Ya hanya debu
Agar aku bisa paham
Pada celoteh hidup yang sangat gempar
Selamat Malam Duniaku Sayang
Posting Komentar untuk "Dingin disini, dingin disana - Puisi"
Posting Komentar