Tahun Ajaran Baru, Tahun Banyak Tanyanya Para MaBa

Terus Berjuang | Haii sahabat TeBe, Jumpa lagi pada kesempatan ini. Selalu ada cerita menarik disetiap tahun ajaran baru bagi Mahasiswa Baru (MaBa). Tahun dimana adanya suasana baru, lingkungan baru, teman baru dan tentunya bagi MaBa perantau adalah rumah (red: Kost) baru. Selepas SMA para MaBa harus  jeli dan terus belajar bagaimana “cara belajar” di Perguruan Tinggi. Mengapa harus belajar cara belajar? Kerena sistem perkuliahan lebih menuntut para peserta didiknya untuk lebih mandiri, contoh sederhananya saat diberi tugas. Dibangku SMA kita selalu dikawal, dievaluasi dan jika tidak membuat tugas kita kan dihukum atau mendapat ancaman tidak naik kelas. Akan tetapi dibangku perkuliahan itu tidak akan terjadi.

Baca Juga:  Menghasilkan uang melalui internet dengan Google Adsense

Serius amat ya? Hehehe. Baiklah, admin membahas tentang banyak tanyanya para MaBa. Namanya juga lingkungan baru ya sob, masih belum hafal jalan, belum hafal fakultas, bahkan belum hafal tempat tinggal sendiri, senjata andalannya ya bertanya, ibaratnya malu bertanya bakal jalan-jalan dan tak malu bertanyapun bakal jalan-jalan juga, apalagi bertemu senior yang usil (hehehee). Tradisi usil para senior sepertinya pada saat ini masih ada lah ya (lebih kurangnya), biasanya para senior berdalih agar lebih dekat dengan junior dan bisa selalu dikenang. Pertanyaan yang sering muncul dari MaBa biasanya berkaitan dengan ruang kuliah, sebelum bertanya ruang kuliah lebih baik perhatikan dulu senior yang kita jadikan tempat bertanya ya sob, bisa-bisa kalau salah bertanya yang sebenarnya ruang kuliah berada dilantai 2 malah diarahkan kelantai 7, mana ditambah lagi harus naik tangga. Hehee... akan menjadi sangat menjengkelkan kalau kita bertanya suatu fakultas tapi disuruh muter-muter dulu ke fakultas lain yang padahal fakultas yang kita tuju itu sangat dekat sekali jika sudah tahu.

      Berkaitan dengan mata kuliah, bertanyalah pada tempat yang tepat ya sahabat TeBe, akan datang perkataan dari senior bahwa berhati-hati dan telitilah dalam memilih dosen pengampu mata kuliah. Alasannya klasik sih, pada ujung-ujungnya selalu berkaitan dengan nilai, entah sang senior yang bermasalah atau entah sang senior ini sangat-sangat malas dalam belajar sehingga dapat nilai jelek. Kan sebenarnya siapapun dosennya yang penting kitanya, kalau rajin pasti akan berhasil, proses tidak akan menghianati hasil (serius lagi nih,, hehe) dan jangan lupa juga berdoa.
Bolehlah bertanya kepada senior sekaligus pinjam-pinjam buku catatan, diktat buku pegangan dan sebagainya. Tapi awas ya, hati-hati, apalagi para MaBa cewek nanti dimodusin. Aksi modus-modus akan sangat pekat (gak semua senior ya sob (^_^)). Pinjam buku tapi ketemuannya di kafe, dipantai. pinjam buku tapi ngasihnya saat joging, sepertinya biar bisa joging bareng. Banyak lagi deh modusnya, kalau nemu yang kayak gitu mending hindari saja, karena yang serius itu akan datang dengan cara serius juga, bukan dengan modus.

Selamat beraktifitas dan selamat bagi para MaBa, mudahan-mudahan sahabat MaBa jadi calon mantu idamannya calon mertua.

Baca juga: JADI HAKIM ITU ENAK?