Bersiwak, membersihkan gigi bagian dari thaharah

Bersiwak merupakan sebuah usaha atau kegiatan untuk membersihkan gigi dari kotoran menggunakan kayu bernama siwak, sebelumnya kita sudah membahas mengenai Sunnah-sunnah fitrah dalam Thaharah. Pada hadist yang berbeda seperti bahasan sebelumnya, bersiwak juga merupakan bagian dari sunnah fitrah. Hal ini berdasarkan pada hadist Aisyah yang diriwayatkan oleh muslim (261).

Hukum menggunakan Siwak adalah sunnah (mustahab) dalam keadaan apapun. Hukumnya akan berubah menjadi sunah yang ditekankan (sunnah mukkadah) untuk keadaan berikut ini:

1. Ketika mengerjakan shalat malam

Shalat malam merupakan amalan Sunnah yang sangat besar pahalanya dari Allah SWT, ketika hendak mengerjakan shalat malam diawali dengan berwudhu sehingga suci dari najis baik hadas besar maupun hadas kecil, setelah itu kita disunnahkan untuk bersiwak sesaat sebelum mengerjakan shalat malam, ini didasarkan pada perbuatan Nabi SAW yang disampaikan oleh Hudzaifah dalam Al-Bukhari (246), dan muslim (255), dia Hudzaifah berkata:

Apabila Rasulullah SAW bangun untuk mengerjakan shalat tahajud, beliau menggosok giginya dengan siwak.

Riwayat tersebut merupakan anjuran untuk bersiwak ketika hendak melalukan shalat malam, anjuran ini tidak disampaikan secara langsung oleh Rasulullah SAW, tapi dicontohkan oleh Rasul, sudah seharusnya kita selalu meneladani beliau atas setiap perbuatan beliau.

2. Saat masuk ke dalam rumah

Saat masuk ke dalam rumah juga disunahkan untuk bersiwak. Ini bertujuan untuk membersihkan mulut atau gigi dari kotoran dan mengilangkan bau mulut agar keluarga yang menyambut kita merasa nyaman setelah melakukan aktifitas seharian diluar rumah.

Hal ini dicontohkan Rasulullah dalam riwayat muslim (253) dan lainnya,

Saat bapak dari Miqdam bin Syuraih berkata kepada anaknya: Aku bertanya kepada Aisyah, dengan apakah Nabi SAW memulai aktifitasnya ketika beliau hendak masuk rumahnya? Aisyah menjawab, dengan siwak.

3. Sebelum membaca Al-Quran

Dalil dari bersiwak sebelum membaca Al-quran dikeluarkan oleh Al-Baihaqi (1/38) ditetapkan sederajat shahih oleh Al-Bani, pada As-Sisilah Ash-Shahihah

Dari Ali ra, dia berkata. Kami diperintahkan untuk bersiwak, dan dia melanjutkan “sesungguhnya seorang hamba itu apabila dia bangkit untuk mengerjakan shalat, malaikat datang kepadanya, lalu dia berdiri dibelakangnya mendengarkan bacaan Al-Quran dan mendekat, hingga dia meletakkan mulutnya pada mulut si pembaca sehingga pembaca Al-Quran tidak membaca kecuali bacaan ayat itu ada pada rongga mulut malaikat.

Hadist diatas menggambarkan bahwa agar kita bersiwak sebelum membaca Al-Quran agar tidak menimbul bau mulut karena kita sangat dekat dengan malaikat pada saat itu, tentunya dengan bersiwak dapat menyempurnakan pahala dalam membaca Al-Quran.

4. Sebelum mengerjakan shalat

Bersiwak sebelum mengerjakan shalat sangat dianjurkan oleh Nabi SAW, selain untuk menjaga kebersihan mulut saat shalat. Penekanan ini terlihat pada hadist Nabi SAW riwata Al-Bukhari (887), dan Muslim (252),

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda: andaikata tidak memberatkan umatku atau manusia, niscaya aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak mengerjakan shalat.

Hal tersebut merupakan sebuah penekanan bahwa bersiwak itu sangat dianjurkan untuk dilakukan sebelum mengerjakan shalat.

5. Ketika berwudhu

Ketika berwudhu juga sangat ditekankan untuk bersiwak. Hal ini didasarkan pada hadist nabi yang dikeluarkan oleh Ahmad, Shahih Al-Jaami’ (5316)

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi SAW bersabda: Andaikata tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan untuk bersiwak setiap kali berwudhu.

Demikianlah pembahasan berkaitan dengan siwak. Selain disunahkan, bersiwak juga sangat bagus untuk kesehatan mulut dan menjaga kesehatan gigi agar terhindar dari penyakit dan bau mulut, semoga bermanfaat dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari